China mendesak upaya untuk meningkatkan manufaktur pintar

SHENYANG - Wakil Perdana Menteri China Ma Kai mendesak lebih banyak upaya untuk membuat industri manufaktur negara itu lebih pintar dan lebih kompetitif.

China telah membuat kemajuan dalam pengembangan manufaktur pintar sejak "Made in China 2025" diluncurkan, tetapi negara itu masih memiliki jalan panjang untuk mencapai tingkat mahir internasional, kata Ma selama tur inspeksi di provinsi Liaoning, China Timur Laut dari Kamis hingga Jumat.

"Made in China 2025" adalah rencana yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tahun 2015 untuk mengubah China dari raksasa manufaktur menjadi kekuatan manufaktur dunia.

Pihak berwenang dan perusahaan harus memprioritaskan manufaktur cerdas dalam upaya mereka meningkatkan industri manufaktur, kata Ma.

Dia menuntut lebih banyak pekerjaan untuk mencapai terobosan dalam teknologi utama dan peralatan inti di beberapa bidang, termasuk peralatan mesin yang dikontrol secara numerik, robot, sensor cerdas, dan logistik cerdas.

Perangkat lunak pendukung utama harus dikembangkan lebih cepat dan standar manufaktur pintar harus ditingkatkan, kata Ma.
Dia juga menyerukan upaya untuk mengembangkan model bisnis baru seperti produksi yang disesuaikan, dan transformasi cerdas industri tradisional dan perusahaan kecil.